Schweinsteiger From Zero to Hero

FROM Zero to Hero, mungkin itu kata-kata cocok buat Bastian Schweinsteiger. Minggu lalu dia dikecam karena mendapat kartu merah yang membuat Jerman tidak mampu mengejar ketinggalan saat dikalahkan Kroasia 1-2.

Kini, gelandang serang Bayern Muenchen itu pasti mendapat pujian dari seluruh pendukung kesebelasan Jerman. Satu gol dan dua assist darinya membuat Jerman membungkam tim favorit Portugal 3-2 dalam pertandingan perempat final Piala Eropa 2008.

Schweinsteiger memang menjadi momok bagi Portugal. Dua tahun lalu dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2006, pemain berusia 23 tahun itu juga menjadi inspirator kemenangan Jerman 3-0 atas Portugal. Schweinsteiger ketika mencetak dua gol.

Pelatih Jerman Joachim Loew memang sangat percaya kepada pemain pirang ini. Saat mendapat kartu merah, tidak marah, malah menjanjikan posisi pemain inti bagi Schweinsteiger jika Jerman lolos ke perempat final. Karena itu, kemenangan atas Portugal dipersembahkannya kepada Loew yang tidak dapat mendampingi pemain Jerman di tepi lapangan akibat skorsing UEFA.

"Aku sangat senang dengan kemenangan ini. Kami mampu menampilkan permainan terbaik dan menekan Portugal sepanjang pertandingan. Kami bermain untuk Joachim Loew," ujar pemain akrab dipanggil "Schweini" ini.

"Schweini" mengawali karirnya di klub TSV 1860 Rosenheim dari tahun 1992 sebelum memutuskan pindah ke Bayern Muenchen. Selain berbakat sebagai pemain sepakbola, Schweinsteiger adalah pemain ski yang andal. Di umur 14 tahun dia disuruh memilih menjadi pemain ski profesional atau pemain sepakbola.

Dia memilih masa depannya bersama sepakbola. Pilihan itu tidak salah karena kini Schweinsteiger adalah salah satu gelandang terbaik yang dimiliki tim Panser.

Menurut Schweini, dia memang mencoba berubah total sejak terkena kartu merah. Apalagi, Kanselir Jerman Andrea Merkel mendatanginya. Dia memintanya untuk bersikap lebih profesional dan menunjukkan kemampuan terbaiknya.

"Dia mengatakan kepadaku untuk berbuat hal yang berharga saat lawan Portugal. Dia memintaku untuk menunjukkan permainan terbaikku, seperti sebelumnya dan tidak melakukan hal bodoh seperti saat lawan Kroasia. Aku menerima dan resapi nasihat itu," aku Schweini. (ROY)

sumber: http://bolaeropa.kompas.com

Template by : kendhin x-template.blogspot.com