Rahasia Hiddink Taklukkan Belanda

Pelatih Rusia asal Belanda, Guus Hiddink mengatakan, sulit menaklukkan Belanda yang sebelumnya tampil meyakinkan. Namun, dia punya resep jitu, sehingga mampu meredam kegarangan mereka dan merebut kemenangan.

Strateginya itu sukses. Dalam pertandingan, Rusia memang terus menekan baik saat menyerang maupun saat Belanda menguasai bola. Sehingga, para pemain Belanda pun kesulitan mengembangkan permainannya. Bahkan, Rafael van der Vaart dkk terkesan lebih banyak dikurung.
Apa rahasia Hiddink meredam permainan negaranya sendiri? Menurutnya ada tiga. Dan, itu sudah dia persiapkan sejak awal dan akhirnya sukses juga.

"Saya tak tahu seberapa jauh kami melakukan persiapan intensif sejak dihajar Spanyol 1-4. Biassanya, Belanda sulit dikalahkan dalam hal taktik, teknik, dan fisik. Tapi, kami mampu mengalahkan mereka dalam tiga hal tersebut," jelas Hiddink.

Secara taktik, Hiddink menerapkan pressing football yang ketat. Timnya tak pernah membiarkan Belanda berkembang sedetik pun. Selain itu, Rusia tak mau gegabah menyerang. Mereka lebih dulu menjamin pertahanan yang kuat, baru keluar menyerang manakala ada kesempatan.

Rusia menyiapkan serangan balik yang efektif, begitu mendapatkan bola. Lebar lapangan juga dimanfaatkan, hingga serangan bisa datang dari mana saja. Selain itu, playmaker Andrei Arshavin diberi banyak kebebasan, hingga dia bisa mengatur permainan dari berbagai sisi.

"Para pemain kami merespons taktik ini dengan baik, meski kami lebih banyak mengandalkan serangan balik. Kami terus berusaha menekan untuk mendapatkan gol kemenangan," jelas Hiddink.

Secara fisik, para pemain Rusia juga dipersiapkan Hiddink lebih baik. Mereka tampill seperti banteng yang tak kenal lelah. Ini membuat Rusia makin dominan, sekaligus memaksa Belanda cepat kelelahan.

"Tentu saja, kami juga tak mau memberi kesempatan Belanda untuk bisa mendapatkan tendangan bebas dekat kotak penalti. Para pemain Belanda akhirnya kelelahan. Dan, ketika sudah lelah, pemain akan mudah melakukan kesalahan," lanjutnya.

Secara teknik ppun, menurut Hiddink, timnya tak kalah jauh daripada para pemain Belanda. Para pemain yang dia turunkan sudah dipertimbangkan teknik bermainnya. Terutama Andrei Arshavin memiliki teknik tinggi yang menentukan permainan.

Meski begitu, dia menghormati Belanda yang telah menunjukkan permainan menawan sepanjang Euro 2008. Dia juga memuji kemampuan Marco van Basten sebagai pelatih berbakat.

"Dia akhir kariernya, saya dekati dia dan menasihatinya untuk menjadi pelatih. Dia merasa tak yakin bisa melakukannya. Namun, dia berubah pikiran dan kini dia menjadi salah satu pelatih berkelas," pujinya.

Jika Van Basten berkelas, Guus Hiddink bisa dikatakan lebih berkelas karena prestasinya itu. Wajar jika dia mendapat pujian dan penghormatan. Pemainnya di Rusia, Yuri Zhirkov, bingung harus mengatakan apa tentang Hiddink.

"Aku tak punya kata-kata yang tepat untuk memberi pujian kepada Hiddink. Dia telah sukses mempromosikan banyak tim di Piala Dunia dan Piala Eropa," kata Zhirkov. (AP/HPR)
source

Template by : kendhin x-template.blogspot.com