Total Football Bajakan Singkirkan Belanda

Rusia boleh dinilai membajak gaya sepakbola Belanda, total football, lewat pelatih Guus Hiddink. Tapi, permainan mereka justru lebih baik daripada total footbal orisinalnya Belanda. Tak hanya mampu menguasai permainan, tapi juga mampu memenangkan pertandingan 3-1. Sukses yang membawa mereka lolos ke semifinal, sekaligus menyingkirkan Belanda.

Ironis, memang. Belanda yang tampil meyakinkan selama penyisihan grup, seolah tak mampu berbuat banyak. Sebaliknya, Rusia sukses mengadosi sepakbola Belanda pada perempat final Euro 2008, di Stadion St. Jakob Park, Sabtu atau Minggu (22/6) dini hari.

Luar biasa buat Rusia, menyedihkan buat Belanda. Rusia unggul lebih dulu lewat Roman Pavlyuchenko menit ke-56. Belanda menyamakan kedudukan lewat Ruud van Nistelrooy menit ke-85 dan memaksa perpanjangan waktu. Tapi, Rusia memanfaatkan perpanjangan itu dengan efektif dan menambah dua gol lewat Dmitri Torbonski menit ke-111 dan Andrei Arshavin menit ke-115.

Total football memang seolah menjadi milik Rusia. Belanda justru belepotan. Kegarangan Belanda melibas Italia, Prancis, dan Rumania, tak terlihat lagi.

Sebaliknya, Rusia justru lebih sering menekan lawan. Pada menit ke-5, tendangan keras Yuri Zhirkov nyaris membobol gawang Belanda. Beruntung, Van der Sar mampu menepisnya. Hanya dua menit kemudian, Pavluchenko mengancam lagi. Sayang, sundulannya melambung.

Belanda punya kesempatan mencetak gol pada menit ke-28, ketika Rafael van der Vaart melakukan tendangan bebas. Bola menyilang di depan gawang Igor Akinfeev gagal dipotong Ruud van Nistelrooy.

Namun, dua menit kemudian Rusia kembali menekan Belanda dan mampu menguasai bola lebih banyak. Arshavin pun mendapat kesempatan menendang ke arahgawang. Van der Sar tampil memukau. Dia dengan baik menepis bola kencang itu.

Secara keseluruhan, justru Rusia sering menekan. Belanda hanya sekali menyerang dan sempat mendapat peluang mencetak gol di menit ke-38 lewat Wesley Sneijder. Sayang, tendangannya mampu diblok Akinfeev.

Memasuki babak kedua, Belanda masih belum mampu menunjukkan dinamisme permainannya seperti di penyisihan grup. Ini dimanfaatkan dengan baik oleh Rusia yang terus menekan, hingga lahir gol Pavlyuchenki di menit ke-56 setelah memotong umpan Semak.

Baru setelah itu, Belanda keluar menyerang. Namun, Rusia meladeninya. Setiap kali Belanda menekan, Rusia langsung balik menyerang dan selalu membahayakan. Dua kaly Pavyuchenko nyaris mencetak gol. Hanya karena kehebatan Van der Sar yang membuat serangan Rusia sering gagal.

Pelatih Belanda, Marco van basten mencoba membuat beberapa berubahan. Khalid Boulahrouz diganti Johnny Heitinga. Dirk Kuyt diganti Robin van Persie dan Orlando Engelaar diganti Afellay. Namun, itu tak banyak membuar perubahan. Saat menyerang, Belanda seperti kehabisan ide, sehingga kurang cermat dalam penyelesaian.

Beberapa kali Sneijder memiliki kesempatan melepaskan tendangan ke gawang. Tapi, bolanya selalu melebar. Sebaliknya, setiap menyerang balik, Rusia terus membahayakan. Pada menit ke-77, Rusia kembali membahayakan gawang Belanda.

Menit ke-84, Belanda mendapatkan tendangan bebas. Ini dimanfaatkan dengan baik oleh Sneijder yang mampu mengirim ke depan gawang Rusia. Van Nistelrooy muncul dari belakang dan manduknya. Golllll! Kedudukan pun imbang 1-1 dan Belanda memaksa Rusia melakukan perpanjangan waktu.

Di perpanjangan waktu, Belanda seperti kehilangan napas menyerangnya. Ini dimanfaatkan Rusia. Tiga kali mereka nyaris membobol gawang Van der Sar. Sebuah tendangan Arshavin bisa ditahan Van der Sar. Menit ke-96, gilliran tendangan Pavyuchenko membentur tiang gawang. Dua menit kemudian, tendangan Torbinski yang menyambut umpan Arshavin berhasil ditangkap Van der Sar.

Pada menit ke-111, Torbonski dengan baik memotong umpan Arshavin. Unggul 2-1, Rusia terus menekan. Berawal dari lemparan ke dalam, Arshavin dengan baik membawa bola ke depan. Meski sudutnya sempit, dia mampu melesakkan bola ke gawang Belanda, 3-1.

Arshavin! Arshavin! Arshavin! Begitu teriakan suporter Rusia memuji penampilan menawan sang playmaker sepanjang permainan. Kegembiraan Rusia pun meledak. Mereka menjadi pencuri sepak bola total yang sukses. Sementara, kepedihan belanda pun juga mencuat. Mereka seolah tak bisa menerima kenyataan harus pulang lebih awal.

Selamat Rusia! Selamat total football bajakan! Salut! Salut! Goog bye, Belanda! (HPR)
source

Template by : kendhin x-template.blogspot.com