Duel Rusia versus Spanyol di semifinal Piala Eropa 2008, Jumat (27/6) dini hari WIB di Stadion Ernst Happel untuk sementara berakhir 0-0. Sepanjang 45 menit babak pertama, kedua tim kesulitan menembus pertahanan lawan mereka, sehingga nyaris tak ada peluang emas untuk mencetak gol.
Spanyol yang turun dengan the winning team-nya sempat mendapat tekanan saat peluit kick-off berbunyi. Namun, para jugador "Matador" ini berhasil keluar dari tekanan untuk balik menyerang Rusia.
Hal serupa juga terjadi pada Rusia. Tim "Beruang Merah" besutan Guus Hiddink ini belum memperlihatkan sepakbola menyerang seperti yang dilakukan saat menggulung Swedia 2-0 di partai terakhir penyisihan grup serta melumat Belanda 3-1 di perempat final.
Andrei Arshavin yang diharapkan bisa menjadi motor serangan Rusia belum bisa tampil maksimal. Gerakannya selalu bisa dimatikan barisan pertahanan Spanyol yang dikoordinir Carles Puyol, sehingga aliran bola kepada striker Roman Pavlyuchenko menjadi agak tersendat.
Spanyol lebih dulu mendapat peluang pada pertengahan babak pertama. Kerja sama David Villa dan Fernando Torres sempat membuat kubu Rusia terhenyak ketika Torres sambil membelakangi gawang melepaskan tembakan ke mulut gawang. Namun, kiper Igor Akinfeyev sigap menangkap bola itu.
Rusia punya dua peluang lewat Pavlyuchenko. Namun, tendangan bebasnya dari luar kotak penalti melayang tipis di atas mistar gawang, dan sebuah tembakan spekulasinya dari luar kotak penalti bisa ditepis Iker Casillas. Alhasil, sampai babak pertama usai tak ada gol yang tercipta.
Dalam laga ini, Spanyol harus kehilangan striker andalannya yang kini menempati puncak daftar top skor Piala Eropa 2008. Striker Valencia tersebut mengalami gangguan pada pahanya sehingga dia digantikan oleh Cesc Fabregas. (LOU)
source