Klinsmann: Modal Irit, Hasil Selangit

Sumber Kompas Kedatangan Juergen Klinsmann ke Bayern Munich sebagai pelatih pengganti Otmar Hitzfeld sempat menimbulkan pro dan kontra dalam tim tersebut. Dengan janji akan membawa perubahan besar dalam tim, Klinsmann mencoba membuktikan bahwa dengan modal irit pun sebuah tim dapat berprestasi besar. Mantan pelatih Jerman itu bahkan optimistis dapat meraih Liga Champions musim depan. Langkah pertama Klinnsy, panggilan untuk Klinsmann, menghemat pengeluaran klub sedikit banyak sudah terbukti. Musim ini "FC Hollywood" memang tidak aktif dalam bursa transfer pemain. Klinnsy hanya merekrut dua pendatang baru, Tim Borowski dan Hans-Jorg Butt, itu dengan status free transfer alias gratis. Mantan striker Inter Milan itu juga bersikukuh tidak mau menjual pemainnya, termasuk Lukas Podolski yang menarik minat banyak klub. Bagi Klinsmann, jumlah uang yang dimiliki sebuah klub tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi tim. Pelatih yang sukses membawa Jerman di Piala Dunia 2006 tersebut bahkan mengambil bekas klubnya, Inter Milan, sebagai contoh atas keyakinannya tersebut. "Sebanyak 15 klub papan atas di Eropa bermaterikan pemain-pemain internasional dan pada akhirnya ada anggapan yang menyatakn bahwa sangat penting untuk menyediakan 100 juta euro untuk transfer pemain. Inter selalu mengeluarkan dana 50-100 juta euro setiap tahun untuk membeli pemain baru, tapi kondisi tim tidak pernah bagus," aku pria berusia 43 tersebut. Musim lalu Inter memang gagal total di Eropa. Setelah kekalahan di Liga Champions, tim tersebut mengalami kondisi kritis yang hampir memecah belah pemain dan pelatih meski akhirnya mereka berhasil merebut gelar scudetto. Sementara itu, Bayern mengeluarkan uang 75 juta poundsterling pada waktu yang sama dan meraih dua juara domestik serta mencapai semifinal Piala UEFA. Prestasi itulah yang membuatnya yakin dapat mendongrak prestasi tim di masa datang. "Ketika saya bekerja dengan skuad papan atas, dan kami melakukannya di FC Bayern bahkan tanpa transfer 50 juta euro, kami masih punya kesempatan membangun tim ini," kata Klinsmann kepada koran Suddeutsche Zeitung. "Tugasku adalah membangun orang sehingga kami dapat berkompetisi dengan klub yang memiliki banyak uang seperti Chelsea atau Milan. Itu akan menghasilkan banyak hal yang dapat membuat maju sepak bola. Uang tidak banyak berpengaruh pada situasi seperti itu," tegasnya. Dengan prinsip-prinsip seperti itu, Klinsmann yakin timnya akan menjadi kekuatan yang menakutkan di Eropa. Ia juga yakin permainan timnya akan sehebat klub-klub Inggris yang memainkan teknik kick-and-rush. Kini tinggal tunggu apakah prinsip modal irit hasil selangit itu dapat terwujud di lapangan hijau. (SCN)

Template by : kendhin x-template.blogspot.com