PSMS Bingung soal Nasib Pemain

Rencana pengunduran diri PSMS Medan dari Liga Super Indonesia membuat pengelola klub PSMS bingung menyikapi nasib para pemain. Pengelola PSMS, Sihar Sitorus, mengaku sama sekali tak memiliki rencana bagi para pemain jika timnya akhirnya dicoret dari daftar klub Liga Super.

"Itu, (masalah pemain) itu yang menjadi beban buat saya. Saya tidak bisa memaksakan (pemain jika ada) klub lain mengambil mereka. Tapi sampai saat ini mereka tetap di belakang kita," kata Sihar di Singapura ketika dihubungi Kompas.com dari Jakarta.

Meski hingga kini semua pemain menyatakan dukungannya untuk tetap membela PSMS, masalah lain yang lebih berat bakal menghadang runner-up Liga Indonesia musim 2007/08 tersebut. Sihar membayangkan hukuman yang bakal diterima PSMS yang bakal berdampak buruk bagi pengembangan klub di masa depan.

"Nantinya kita bisa saja turun ke Divisi III atau tidak boleh main bola sama sekali, terus kena penalti selama beberapa tahun. Bisa sepuluh tahun kita kena penalti. Akhirnya kita semua bukannya mendapat keuntungan tapi malah merugikan diri sendiri," tambah Sihar.

Sihar sendiri saat ini menyerahkan keputusan jadi tidaknya PSMS main di Liga Super kepada PSSI yang akan mengadakan rapat Kamis (10/7) besok. Ia optimistis PSSI dapat memberikan jalan terbaik bagi PSMS agar dapat bermain di liga yang bakal digelar mulai Sabtu (12/7), termasuk jika harus memindahkan markas ke luar kota.

"Timnya main di mana aja sih oke aja. Mau di Papua kek, di mana saja, asal PSMS bisa main (di liga) saya siap. Saya ingin PSMS tetap dapat bermain di Liga Super," kata Sihar.

Menurut Sihar, kasus ini nantinya harus menjadi bahan pertimbangan bagi Badan Liga Indonesia (BLI) agar membenahi manajemen dan pengelolaan liga secara baik. Bukan tidak mungkin bakal ada klub-klub lain yang menyusul pengunduran diri seperti itu dan ini akan menjadi bumerang bagi persepakbolaan tanah air.(LHW)
source

Template by : kendhin x-template.blogspot.com