Bintang yang Bakal Menentukan


BAIK Jerman maupun Spanyol sama-sama punya bintang dengan karakter yang sangat kuat. Mereka juga bisa membuat pertandingan berbeda, bahkan mampu menentukan kemenangan timnya. Berikut tiga bintang utama yang kemungkinan bakal berperan besar dalam permainan timnya pada final Euro 2008, Minggu atau Senin (30/6) dini hari WIB.

Jerman
Michael Ballack
Ballack tak hanya kapten, tapi juga stabilisator, inspirator, dan pengatur serangan yang baik. Kehadirannya membuat keyakinan tim begitu tinggi. Legenda Jerman, Franz Beckenbauer memujinya sebagai kapten dan pemimpin sejati.

Pernah gagal di beberapa final - Liga Champions dua kali dan di final Piala Dunia 2002 - akan membuatnya memiliki semangat dan kemauan kuat untuk membayarnya. Sayangnya, dia terkena cedera saat latihan. Belum ada kepastian apakah dia akan tampil atau tidak.

Namun, jikapun dia bermain, dipastikan akan membuat Jerman begitu kuat. Bahkan jika dia tak fit 100 persen. Dia bisa mampu membuat perbedaan selama masih bisa berlari dan menendang bolla. Kemampuannya menendang bola mati dan menyundul bola tetap ancaman berat buat Spanyol.

Bastian Schweinsteiger
Sempat dianggap tampil buruk bersama Bayern Muenchen pada musim lalu. Di awal Euro 2008, dia juga membuat kesalahan tak perlu ketika mendorong pemain Polandia, hingga dia terkena kartu merah.

Tapi, dia kemudian membayarnya dengan baik. Saat lawan Portugal di perempat final, dia membuat satu gol dan dua assist hingga timnya menang 3-2. Di semifinal lawan Turki, dia kembali membuat gol. Kemampuannya begitu prima. Tak hanya menjadi pendobrak yang berbahaya, tapi juga punya umpan-umpan menentukan.

Lukas Podolski
Sama seperti Scheinsteiger, Podolski tidak memiliki masa yang bagus di musim 2007-08 bersama Bayern Muenchen. Cedera membuatnya absen dan dia kalah bersaing dengan Luca Toni dan Miroslav Klose.

Namun, dia langsung menunjukkan kemampuannya di Euro 2008. Kecemerlangannya di Piala Dunia 2006, kembali bangkit. Mengawali permainan lawan Polandia, dia mencetak dua gol. Kemudian, dia menambah satu gol lagi saat lawan Kroasia. Dia memang ditempatkan sebagai sayap kiri, tapi justru memberi kontribusi besar. Umpan silangnya berbahaya. Selain iitu, ketajamannya sebagai striker tetap baik.

Spanyol
Carles Puyol
Jerman memang memiliki pertahanan yang bagus. Tapi, sejauh ini pertahanan Spanyol paling baik, karena baru kemasukan dua gol saat lawan Rusia dan Yunani. Kehadiran Carles Puyol sangat menentukan ketangguhan pertahanan Spanyol.

Kedisiplinan menjadi kelebihan defender Barcelona ini. Sebagai orang Catalonia, dia memberikan dedikasi tinggi kepada timnas Spanyol. Itu menghapus kesan bahwa pemain Catalonia selama ini tak memiliki hati yang penuh saat membela timnas Spanyol. Sehingga, pemain Catalonia lain seperti Cesc Fabregas, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta juga bermain maksimal buat timnas.

Mental Puyol dan pengalaman menjadi kelebihan lain. Dia mampu membaca permainan dengan baik, sehingga sulit dilewati meski posturnya tak terlalu tinggi. Dia juga petarung hebat, sehingga tak akan membiarkan lawan bebas di daerahnya. Kemampuannya membuat pemain lain menjadi lebih tenang.

Fernando Torres
Tanpa David Villa, hampir pasti Fernando Torres akan menjadi andalan utama Spanyol saat lawan Jerman nanti. Itu tak akan menjadi beban berat buatnya. Dia sudah cukup mental dan pengalaman untuk menanggungnya. Apalagi, dia juga mampu sukses di negeri orang, mencetak 27 gol bersama Liverpool.

Torres sebenarnya memang masih striker terbaik di Spanyol. Jika selama ini baru mencetak satu gol, bukan berarti ketajamannya telah hilang. Dia tetap striker yang bakal ditakuti Jerman. Jika di babak-babak awal masih mandul, Torres bisa menyalak galak di final. Toh, kontribusinya tak hanya gol, tapi juga bisa memberi assist akurat seperti saat membidani gol pertama David Villa.

Cesc Fabregas
Selalu menjadi pemain cadangan bukan berarti Cesc Fabregas kalah kualitas dari rekan-rekannya. Seperti kata pelatih Luis Aragones, semua pemain sama dan setara. Jikapun jadi cadangan, itu lebih karena tuntutan strategi.

Namun, kemampuan menawan Fabregas kala Spanyol mengalahkan Rusia 3-0 membuat Aragones akan mengubah strategi. Dia kemungkinan hanya memakai satu striker untuk memberi tempat buat Fabregas. Ternyata, perannya di timnas semakin bermakna. Terutama di semifinal, dia membuat dua assist yang membidani gol Danniel Guiza dan David Silva.

Kehadirannya membuat lini tengah Spanyol menjadi lebih kreatif, dinamis, dan kuat. Di sisi lain, serangan Spanyol justru terlihat lebih tajam. (HPR)
source

Template by : kendhin x-template.blogspot.com