Antara De Javu dan Pembalasan

Dua gol Bastian Schweinsteiger, ditambah satu gol bunuh diri Petit, membuat Portugal kalah 1-3 setelah Nuno Gomes memperkecilnya. Itu terjadi di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2006 lalu, saat tuan rumah Jerman bertemu Portugal. Kini, mereka bertemu kembali di perempat final Euro 2008.

Partai ini akan disiarkan langsung RCTI, TPI, dan Global TV, Jumat (20/6), pukul 01.00 WIB dini hari. Kompas.com juga akan melaporkan melalui Live Commentary.

Bastian Schweinsteiger yang tak boleh tampil saat lawan Austria karena sebelumnya terkena kartu merah, bisa diturunkan kembali. Kehadirannya bisa mengingatkan trauma Portugal dua tahun lalu.

Sebagai catatan, itu boleh dibanggakan Jerman. Namun, akan terjadi banyak perbedaan dalam pertemuan kali ini. Setidaknya, dalam tiga pertandingan terakhir di babak penyisihan grup, Jerman terlihat belepotan. Sementara, Portugal makin meyakinkan.

Der Panzer bahkan mulai dikritik. Tim ini tak lagi seperti tank yang makin panas, tapi malah seolah kehilangan bentuk dan karakter permainan terbaiknya. Di lini depan, kemampuan Miroslav Klose dan Mario Gomes belum terlihat. Satu gol pun belum pernah mereka bikin. Justru Lukas Podolski, yang dipinggirkan ke sayap kiri, sudah menyumbang tiga gol.

Lini tengah Jerman pun tak sehebat pendahulunya seperti di era Franz Beckenbauer atau Lotthar Mattaeus. Michael Ballack seolah satu-satunya andalan di lini ini. Sementara, permainannya mulai tak konsisten. Saat dikalahkan Kroasia, Ballack bahkan terlihat kehabisan ide. Adapun Torsten Frings diragukan staminanya.

Barisan belakang Jerman juga mulai banyak dikritik. Duet Per Mertesacker dan Christoph Metzelder dianggap kurang dinamis. Sehingga, mereka masih sering tertipu oleh variasi serangan. Itu amat terlihat ketika mereka menghadapi Kroasia. Yang cukup memberatkan Jerman, pelatih mereka, Joachim Loew tak boleh mendampingi tim. Itu bagian dari hukuman atas percekcokan yang dia lakukan saat lawan Austria.

Namun, pelatih Portugal, Luiz Felipe Scolari tetap tak mau meremehkan Jerman. Bagaimanapun, Jerman tetap tim besar yang sewaktu-waktu keluar kehebatannya. Itu yang kini sedang dia cermati, daripada masalah de javu atau pengulangan hasil perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2006.

"Jerman juga punya rata-rata pemain yang lebih tinggi daripada pemain kami. Lihat saja, Metersacker 198 cm, Ballack 188 cm, Klose 182 cm, Metzelder 195 cm. Itu salah satu yang saya cemaskan. Mereka akan unggul di bola-bola atas," jelas Scolari.

Selain itu, lanjutnya, Jerman memiliki tendangan bebas yang bagus. "Michael Ballack sangat jago melakukan hal itu. Dia juga tetap pemain bagus yang sangat berbahaya. Dia punya kualitas teknik yang tinggi. Saya kira, dia salah satu pemain hebat saat ini dan bisa membuat perbedaan," jelasnya.

Scolari mungkin basa-basi. Mungkin juga jujur. Tapi, terlepas dari berbagai kelemahannya, Jerman memang tak boleh dipandang remeh. Mereka punya potensi untuk meledakkan serangan-serangan mematikan kepada siapa pun.

Apalagi jika mereka mampu memanfaatkan kelemahan Portugal yang kalah tinggi. Salah satu syaratnya, Jerman harus mampu menghadapi permainan dinamis dan kreatif. Mereka kewalahan saat bertemu Kroasia. Sementara, Portugal bakal lebih kreatif dalam bermain.

Itu disadari benar oleh Jerman. Soal kreativitas, mereka memang kalah. Maka, Jerman bertekad mematikan Cristiano Ronaldo yang menjadi sumber utama kreativitas dan dinamisme Portugal. Asisten Joachim Loew, Hans-Dieter Flick mengatakan, "Setiap pelatih akan mencoba mematikan Ronaldo. Sekarang persoalannya bagaimana melakukannya."

Sementara itu manajer tim Jerman, Oliver Bierhoff menandaskan, "Ronaldo tak bisa dihentikan selama 90 menit. Yang pasti, setiap kali dia memegang bola, gelandang atau defender Jerman harus selalu ada yang dekat dengannya. Sehingga, dia tak akan bisa mengembangkan permainannya."

Portugal juga punya kelebihan lain. Tim inti mereka punya waktu istirahat lebih lama karena pada pertandingan lawan Swiss dicadangkan. Sementara, para pemain inti Jerman terpaksa harus berjuang keras sampai babak penyisihan grup selesai. Scolari mengatakan, "Semua pemain kami punya motivasi dan semangat besar untuk melaju dan juara Euro 2008."

Artinya, Portugal siap melakukan pembalasan terhadap Jerman. Banyak yang memfavoritkan mereka mampu melakukan pembalasan atas kekalahan di Piala Dunia 2006, sekaligus lolos ke semifinal. Namun, banyak pula yang memprediksi bakal terjadi de javu atau pengulangan Piala Dunia 2006.

Yang pasti, baik Scolari maupun Joachim Loew mengatakan, peluang kedua tim sama besarnya. (HPR)

sumber: http://boleropa.kompas.com

Template by : kendhin x-template.blogspot.com