Lewat kematangan dan pengalaman kesebelasan "spesialis turnamen" Jerman akhirnya menghentikan langkah ajaib Turki dengan skor 3-2 melalui pertandingan yang sangat dramatis. Jerman yang sepanjang babak pertama berada dalam tekanan Turki secara perlahan akhirnya unggul lewat kematangan dan staying power (kekuatan yang tidak ada habisnya) para pemainnya.
Pujian tetap harus diberikan Turki yang telah memberikan perlawanan sengit. Luar biasa itulah kata-kata yang pantas diberikan kepada seluruh pemain Turki. Walau hanya bisa menurunkan 13 pemain, pasukan Fatih Terim ini bermain lepas, tanpa, serta penuh semangat pantang menyerah. Tekanan yang diberikan Rustu Recber dkk membuat pemain Jerman seperti kehabisan akal di babak pertama. Michael Ballack dkk tampil gugup, tidak lepas, sehingga tidak mampu mengimbangi permainan cepat Turki.
Turki nyaris membobol gawang Jens Lehmann di menit ke-13 lewat tendangan Kazim Kazim. Sayang tendangan pemain berdarah Inggris ini masih membentur tiang. Akhirnya tekanan pemain Turki membuah hasil lewat Ugur Boral di menit ke -21. Gol ini diawali tendangan Kazim Kazim yang membentur mistar, bola muntah disambar Boral. Turki terus menekan, namun Jerman memperlihatkan kematangannya. Di menit ke-26, lewat serangan balik cepat dari sisi kiri, Lukas Podolksi mengirimkan umpan datar ke mulut gawang yang langsung disambar Bastian Schweinsteiger.
Setelah kedudukan imbang, Turki masih terus menghadirkan tekanan yang terus menyulitkan. Beruntung Jerman memiliki Lukas Podolski,Philip Lahm dan Bastian Schweinsteiger. Ketiga pemain ini bermain sangat baik, sehingga Jerman mampu membalas tekanan Turki lewat serangan balik.
Setelah bermain imbang 1-1 di babak pertama, babak kedua berlangsung dramatis. Jerman mulai mengambil alih permainan di babak kedua dan lebih sering menekan pertahanan Turki. Miroslav Klose akhirnya membuat Jerman unggul 2-1 di menit ke-79. Gol ini dari kegagalan kiper Turki Rustu Recber menangkap umpan silang bek kiri Philip Lahm. Namun, keunggulan Jerman ini tidak bertahan lama, karena semangat pantang menyerah Turki kembali berbicara. Adalah supersub Semih Senturk menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan umpan Sabri dari sayap kanan.
Jerman bukan Swiss, bukan Republik Ceko, atau Kroasia. Jerman masih mampu mencetak gol di menit-menit akhir ketika orang beranggapan pertandingan akan berakhir imbang 2-2. Itulah keunggukan staying power milik tim Panser. Bek kiri Philip Lahm menjadi penentu kemenangan Gol ini terjadi melalui skema serangan yang dirancang oleh Thomas Hitzlsperger. Hitzlsperger dengan cerdik mengirimkan umpan kepada Lahm yang menusuk dari kiri. Lahm yang tinggal berhadapan langsung dengan Rustu langsung menghujamkan bola, 3-2 untuk Jerman.
Dengan kemenangan ini, Jerman maju ke final menantang pemenang antara Rusia melawan Spanyol. Ini adalah final kelima untuk Jerman, tiga diantaranya menjadi pemenang atau juara.
source