- Spanyol berstatus tim "tamu" saat melawan Rusia di semifinal Piala Eropa 2008, Jumat (27/6) dini hari WIB, di Ernst Happel Stadion. Karena itu, La Furia Roja harus menggunakan kostum nomor duanya yang berwarna kuning.
ni menjadi sebuah tantangan bagi David Villa dkk karena di tanah Spanyol, kuning merupakan warna pembawa sial. Meskipun demikian, para "Matador" mengaku tak khawatir karena menurut mereka, semifinal nanti Spanyol justru akan mendapat keuntungan dari warna tersebut.
Warna kebesaran tim nasional Rusia dan Spanyol adalah merah. Namun hasil undian di semifinal menempatkan Spanyol sebagai "tamu" sehingga tim besutan Luis Aragones tersebut wajib menukar kostumnya dari warna tradisional menjadi warna kuning emas.
"Sejauh ini saya tak persoalkan karena saya sudah biasa memakai kuning," ungkap gelandang Marcos Senna, yang selalu memakai warna kuning bersama klub Villarreal.
Sementara itu rekan Senna di timnas Spanyol, Xavi Hernandez, berharap warna kuning kembali mendatangkan keuntungan bagi Spanyol. Pasalnya, tim Matador punya kenangan indah dengan warna tersebut ketika mengalahkan Perancis di partai ujicoba.
"Jika saya tak salah, dengan kostum itu (warna kuning,red), kami pernah bermain dan meraih kemenangan atas Perancis saat pertandingan ujicoba bulan Februari lalu. Karena itu, saya berharap keberuntungan tersebut datang lagi," jelas gelandang Barcelona tersebut.
Tak seperti para pemain, Aragones justru "alergi" dengan warna kuning. Buktinya, dia tak antusias dengan kostum tandang Atletico Madrid ketika melatih klub Primera Division itu, serta menolak untuk menerima bendera warna kuning ketika Spanyol tiba di Dortmund saat mereka akan bertarung di Piala Dunia 2006.
Takhyul bahwa warna kuning pembawa sial merebak di Spanyol setelah seorang dramawan Perancis, Moliere, pingsan ketika tampil di panggung Le Malade Imaginaire tahun 1673. Seniman yang memakai kostum warna kuning itu akhirnya meninggal setelah sampai di rumah. (AP/LOU)
source
