Sumber Kompas
Legenda sepakbola Brasil, Pele, menyerang Presiden federasi sepakbola Internasional (FIFA), Sepp Blatter. Pernyataannya tentang perbudakan dalam sepakbola, menurut Pele, berlebihan dan tak berdasar.
Sebelumnya, Blatter memang memprihatinkan transfer saga yang melibatkan Cristiano Ronaldo. Real Madrid bernafsu mendapatkannya, tapi Manchester United (MU) terus menahan dan tak mau menjualnya. Sebab, mereka masih mengikat kontrak Ronaldo sampai empat tahun lagi.
Sikap itu dipandang Blatter sebagai perlakuan perbudakan kepada Ronaldo. Sebab, keinginan dan kebebasan pemain untuk pindah ke klub lain dihalangi oleh MU. Meski MU punya kontrak atas Ronaldo dan membayarnya dengan gaji tinggi, menurut Blatter tetap saja tak pantas terus menahannya, sementara sang pemain ingin pergi.
Namun, dasar pemikiran Blatter untuk menyebut perbudakan dalam sepakbola itu dianggap terlalu dangkal oleh Pele. "Anda akan menjadi budak jika bekerja tanpa kontrak dan tak mendapat bayaran. Jika Anda dikontrak, dalam pekerjaan apa pun Anda harus profesional untuk menyelesaikan kontrak itu," jelas Pele, bintang Brasil yang pernah membawa negaranya juara Piala Dunia tiga kali.
"Jika dia (Ronaldo, Red) sudah menyelesaikan kontraknya, otomatis akan bebas dan bisa menentukan ke mana akan pergi," tambahnya.
Pele berada di Kota Stoke, Inggris, untuk terlibat dalam pertandingan eksebisi. Pertandingan amal itu untuk menghimpun dana yang akan disumbangkan buat yayasasn Gordon Bank. Bank adalah kiper legendaris Inggris yang ikut membawa negara itu juara Piala Dunia 1966. (AP/HPR)
