Ronaldo Takkan Minta Maaf

Sumber Kompas

Cristiano Ronaldo menegaskan dirinya takkan memohon maaf atas pernyataannya bahwa dirinya diperlakukan Manchester United sebagai budak sepakbola modern. Ronaldo justru mengeluhkan masalah cedera yang kini tengah menghantamnya. Gelandang sayap serbabisa ini tengah menjalani rehabilitasi pascaoperasi penyembuhan cedera engkel. Kontroversi itu bermula dari pernyataan Presiden FIFA, Sepp Blatter, yang menyebut Ronaldo sama saja menjadi budak modern. Sebab, keinginannya untuk pindah ke Real Madrid selalu dihalangi MU semata-mata hanya karena MU merasa memilikinya. Menurutnya, sudah selayaknya MU melepaskan Ronaldo, jika memang pemain bersangkutan ingin pindah ke klub. Toh, MU akan mendapat kompensasi dari transfer dengan jumlah besar. Mendengar pendapat tersebut, Ronaldo membenarkan pernyataan Blatter. Artinya, dia memang merasa diperbudak MU. Ini semakin memicu kontroversi, hingga ada desakan agar Ronaldo meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Sebab, pernyataannya telah melukai klub dan fans yang telah merawat dan membesarkan namanya. “Aku tak ingin membicarakan soal itu lagi. Aku telah menyatakan semua yang bisa kukatakan. Aku hanya ingin kembali sembuh dari cedera ini. Cedera ini adalah cedera paling parah sepanjang karierku, tapi aku merasa optimistis. Aku berharap rehabilitasi ini berjalan dengan baik sehingga aku bisa kembali berlatih,” papar Ronaldo. Penolakan Ronaldo untuk meminta maaf soal pernyataannya sebagai budak sepakbola semakin menjauhkan dirinya dari para pendukung Setan Merah. Saat ini banyak pendukung MU yang merasa gerah dan jengah mendengar impian Ronaldo bermain memperkuat Real Madrid. Dengan gaji sebesar 120 ribu poundsterling (sekitar Rp2,184 miliar) per pekannya, amat ironis jika Ronaldo merasa dirinya sebagai budak. Apalagi kontrak yang ditandatanganinya bersama MU dilakukannya tanpa paksaan dari pihak mana pun. Pernyataan Blatter juga mendapat reaksi luas di Inggris. Federasi pemain profesional (PFA) mengecamnya. Beberapa pelatih juga mengkritik presiden FIFA itu, salah satunya pelatih Portsmouth, Harry Redknapp. “Perkataan Blatter yang menyebutkan para pemain yang memperoleh gaji luar biasa besar tak ubahnya sebagai budak modern, adalah omong kosong. Itu adalah kegilaan semata,” tuding pelatih Portsmouth, Harry Redknapp. (SUN/YUD)

Template by : kendhin x-template.blogspot.com