PA beda pemain bintang dengan pemain biasa? Pemain bintang bisa mengangkat moral tim dan menunjukkan kualitasnya di saat genting. Itulah yang diperlihatkan Fernando Torres, striker tim Matador Spanyol. Sepanjang Euro 2008 ini, Torres baru mencetak satu gol, berada di bawah tandemnya David Villa. El Nino---julukan Torres---pun sempat marah ketika pelatih Luis Aragones menggantinya dengan pemain lain.
Opini pun bermunculan, ada yang meminta striker Liverpool itu didrop dari starting eleven, ada pula yang menyatakan, Euro 2008 bukan panggung baginya. Namun, Aragones lebih jeli melihat potensi pemain berusia 24 itu. Torres tetap berstatus sebagai pemain utama hingga ke partai final. Dan, partai final Piala Eropa adalah panggung bagi Fernando Torres.
Menjadi striker tunggal, tanpa didampingi Villa, kualitas kebintangan Torres yang berbicara. Sejak Roberto Rosetti meniup peluit pertandingan dimulai, Torres selalu menjadi ancaman bagi duet center bek Jerman Christoph Metzelder dan Per Martesacker. Puncak kehebatannya terjadi pada menit ke-33. Umpan terobosan Xavi bagi seorang striker biasa mungkin tidak akan menghasilkan gol, tapi dengan kecepatan dan power yang dimilikinya, mantan pemain Atletico Madrid itu mampu menang adu lari dengan Philip Lahm serta secepat kilat menendang bola mendahului sergapan kiper Jens Lehmann. Luar biasa!
Torres telah berhasil menggoreskan luka di tubuh Jerman dengan golnya itu, sekaligus menggoreskan tinta emas dalam sejarah sepakbola Spanyol. Sebab, golnya itulah yang menentukan timnya juara Piala Eropa 2008. Gelar pertama setelah mereka menunggu selama 44 tahun.
Tak sia-sia Liverpool membelinya dari Atletico dengan seharga 20 juta pounsterling yang menjadi rekor pengeluaran uang yang dilakukan The Reds. Dengan harga itu, dia menjadi pemain sepakbola Spanyol termahal di dunia. Torres memang menjadi sudah menjadi incaran klub-klub besar Eropa karena kehebatannya mencetak gol. Selain powerful dan punya kecepatan, Torres adalah striker yang unggul dalam bola-bola udara dan punya skill tinggi. Dia juga punya jiwa kepemimpinan, terbukti saat berusia 19 tahun telah dipilih jadi kapten Atletico
Torres top skor Atletico dalam lima musim terakhir. Sudah 75 gol yang dipersembahkannya di ajang LaLiga. Di timnas Spanyol,Torres adalah pilihan utama dan telah mencetak 14 gol dari 42 penampilan. Musim pertamanya bersama Liverpool sungguh juga tidak mengecewakan. Pemain kelahiran 20 Maret 1984 itu mencetak 24 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak kedua setelah Cristiano Ronaldo.
Dengan usia yang masih muda, Torres dipercaya akan menjadi andalan tim Matador dalam kurun 10 tahun ini. Piala Eropa sudah digenggam, kini giliran Piala Dunia yang akan menjadi incaran. Torres layak mendapat predikat striker terbaik dunia saat ini. Selamat Torres!(ROY)
source